Diambil dari Cerita Purwa Wayang – Inti cerita Ramayana berkisar pada pertempuran antara Rahwana dan Rama untuk memperebutkan dewi Shinta, sedangkan inti cerita Mahabharata adalah episode perang Bharata Yuda antara Pandawa dan Kurva yang terjadi di tanah Hastina. . Jadi jelas bahwa subjek dari kedua epos tersebut adalah perempuan dan bumi. Ada juga tema dalam hidup kita yang bersifat universal. Ada sebuah ayat dalam hidup kita “Saat ada mandi, saat bumi kering, ia retak.” Kisah-kisah Ramayana dan Mahabharata dengan nilai-nilai luhur tersebut dianut oleh nenek moyang kita untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, bangsa kita, ada orang-orang tua yang menyalin Ramayana dan Mahabharata dalam bahasa Jawa.
Ada yang menyebutnya Resi Baru, namun tetap menggunakan kedua epos tersebut sebagai sumber (Babon) dan membuat cerita yang dapat dipentaskan dalam seni pewayangan Wayang Purva. Pada akhirnya, kedua babun dari buku tersebut berkembang menjadi lakon standar Wayang Purva. Sumber buku cerita waang adalah sebagai berikut:
Diambil dari Cerita Purwa Wayang
11. Arjunavivah (karya Empu Kanva pada zaman Raja Erlanga, susunan kitab Vanaparva yang akhirnya menjadi Kahani Mintaraga atau Begvan Siptoning)