Perkawinan Campuran Yang Berlatarbelakang Perbedaan Kebudayaan Disebut…

Perkawinan yang berbeda budaya disebut… – Kaitannya begini: Dalam sosiologi banyak sekali kata-kata yang menggambarkan atau menggambarkan kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah integrasi kata. Perkawinan campur adalah proses perkawinan antara orang-orang dari ras atau etnis yang berbeda.

Integrasi masih asing bagi banyak orang. Namun dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai contoh-contoh integrasi aktual.

Perkawinan yang berbeda budaya disebut…

Jadi apa itu integrasi dan apa saja contohnya? Lihat penjelasan fusi lebih lengkap dari definisi, contoh, dan efek positif dan negatifnya di bawah ini.

Integrasi IPS Kelas 8

Dalam sosiologi, kata-kata sering digunakan untuk menunjukkan atau menggambarkan sesuatu, dan salah satunya adalah integrasi. Istilah ini menggambarkan proses sosial yang menyatukan sekelompok budaya di tempat yang sama, sehingga menciptakan sesuatu yang baru, tetapi tanpa meninggalkan budaya induknya.

Lebih lanjut, integrasi sering disebut sebagai proses pernikahan antar ras atau antar ras. Istilah ini pertama kali digunakan pada abad ke-20 di Amerika Serikat dan digunakan di tempat lain. Banyak hal baik yang bisa didapat dari integrasi ini, salah satunya adalah kita bisa mengurangi resiko konflik antara dua bangsa atau ras di kawasan yang sama.

Kata integrasi sendiri sudah ada sejak lama yaitu sejak tahun 1967, karena adanya perbedaan antara dua ras yaitu kulit putih dan kulit hitam. Dalam segregasi atau hukum yang paling kompleks ini melarang pernikahan antara Amerika Serikat dan negara lain.

Peristiwa pertemuan tersebut berkaitan langsung dengan perkawinan yang sering terjadi di Indonesia. Banyak orang di Indonesia menikah dengan orang yang berbeda ras atau etnis. Oleh karena itu, integrasi ini dapat terjadi karena adanya perbedaan keragaman sosial seperti pendidikan, pelatihan, sosial, ekonomi, warna kulit, ras, bentuk wajah, tinggi badan, dll.

Integrasi sosial dan reintegrasi

Integrasi kedua budaya tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena keberadaan 2 budaya ini bersama-sama menciptakan budaya baru. Sebaliknya bisa meresahkan karena merusak budaya lama yaitu budaya tradisional.

Ada banyak contoh fusi itu sendiri, namun kebanyakan contoh fusi ada dalam pernikahan dimana kedua mempelai berasal dari suku yang berbeda. Di bawah ini adalah beberapa contoh kombinasi umum.

Dahulu suku Jawa dan Sunda bukanlah dua ras yang rukun satu sama lain, meskipun sama-sama tinggal di pulau Jawa. Seiring maraknya perkawinan antara etnis Jawa dan Sunda dan sebaliknya, konflik antara keduanya sedikit demi sedikit mulai dilupakan.

Selain itu, perkawinan antara suku Jawa dan Sunda juga memunculkan adat dan ciri budaya baru. Misalnya, orang Jawa dikenal memiliki karakter yang kuat dan halus. Di sisi lain, orang Sunda dikenal memiliki paras yang cantik dan kulit yang putih.

Beberapa suku di Indonesia menganggap tabu untuk menikah satu sama lain

Dengan adanya perkawinan campuran antara kedua bangsa tersebut, tidak mungkin melahirkan generasi baru yang mewarisi wajah cantik dan putih orang Sunda, dengan karakter yang kuat dan halus seperti orang Jawa.