Panggih Tegese – Unen

Panggih Tegese – Mantrijeron – Setelah beberapa lama Pemerintah Kota (Pemkot) mengadakan workshop upacara adat Panggah Temanten Paes Ageng ala Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan Kota (Disbud) Yogyakarta, kini Disbud melanjutkan praktiknya.

Yetti Martanti, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, mengatakan kegiatan upacara adat Panggah Temanten biasanya bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami tata cara upacara adat Panggah Temanten secara lebih detail.

Panggih Tegese

Oleh karena itu upacara ini juga dilaksanakan dengan instrumen lengkap sesuai aturan, ”ujarnya di Hotel Alana, Kamis (23/2/2023).

Data Mentah Panggih

Lebih lanjut, lanjutnya, kegiatan ini berharap dapat melestarikan nilai-nilai luhur upacara adat Panggigig Temanten agar tidak tergantikan oleh budaya modernisasi. “Dikhawatirkan akan semakin banyak pengaruh budaya luar yang menggerogoti kearifan budaya asli yang sangat berharga,” imbuhnya.

Yetti mengatakan, upacara pernikahan adat Jawa memiliki tata cara yang sangat rumit. Dalam setiap upacara terdapat prosesi panjang yang sebenarnya mempunyai tujuan mulia dan diwariskan secara turun temurun.

Upacara ini, lanjutnya, merupakan upacara tertinggi dan terpenting dalam perkawinan adat Jawa, karena calon pengantin sudah siap menjadi suami istri.

Dalam proses ini kedua mempelai duduk berdampingan dan disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak serta para tamu undangan. “Itu sebagai tanda masyarakat akan sah dan resminya suatu perkawinan. Setiap langkah mempunyai nilai atau makna yang dikaitkan dengan nilai perkawinan adat Jawa,” ujarnya.

Lembar Kerja Siswa Bahasa Jawa Pages 1 24

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menyambut baik acara tersebut, dengan mengatakan bahwa mendorong masyarakat untuk mengakui kepercayaan, adat istiadat, dan nilai-nilai tradisional merupakan upaya nyata dalam memajukan kebudayaan.

“Warisan budaya masih sangat kental di Kota Yogyakarta, terlihat dari aktivitas masyarakat dan nilai-nilai budaya dan seni dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam praktik penyelenggaraan upacara pernikahan,” ujarnya.

Oleh karena itu, penting untuk mendorong kembali tradisi pernikahan yang luhur ini, karena keberadaannya sudah jarang ditemui di masyarakat.

Aman menjelaskan, Kota Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa berperan besar dalam mengedepankan nilai-nilai adat dan tradisi budaya. “Tidak dapat dipungkiri bahwa warisan budaya Yogyakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar kota,” ujarnya.

Panduan Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Jawa Beserta Makna Di Balik Setiap Ritualnya

Kami berharap acara ini tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga meningkatkan pariwisata di Yogyakarta. (Han)

Upacara panggih, tegese pawarta, mbah panggih, gegayuhan tegese, pawiyatan tegese, tegese, tumpeng tegese, misuwur tegese, wasis tegese, panggih, tegese tembang, panggih manten